Diajukan untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Perkembangan Teknologi Komunikasi
Tema : Pengaruh Perkembangan Teknologi Komunikasi Terhadap Dunia Jurnalistik
Judul : Jurnalistik Dari Masa ke Masa
Secara umum jurnalistik adalah kegiatan penyiapan, penulisan, penyuntingan, dan penyampaian berita kepada khalayak melalui saluran media tertentu. Menurut F. Fraser Bond, jurnalistik adalah segala bentuk yang terkait dengan pembuatan berita dan ulasan mengenai beritayang disampaikan kepada publik.
Pada dasarnya kegiatan jurnalistik ini sudah ada sejak berabad-abad silam. Contohnya adanya catatan tentang ilmuan-ilmuan zaman dulu seperti; Plato, Aristoteles, Alexander Yang Agung, dan sebagainya. Perkembangan jurnalistik semakin pesat seiring dengan berkembangnya teknologi komunikasi. Mulai dari ditemukannya kertas oleh bangsa China, pengiriman surat melalui burung merpati, ditemukannya mesin cetak untuk surat kabar, terciptanya radio dan televisi sebagai media jurnalistik elektronik, hingga saat ini muncul internet sebagai media online dalam kegiatan jurnalistik, dimana media yang satu ini lebih praktis dan lebih mudah dijangkau oleh semua orang.
Mau atau tidak pelaku jurnalistik harus belajar dan mempelajari teknologi ter-update. Konsumsi masyarakat yang membutuhkan informasi dengan cepat, lengkap, mudah, praktis, efisien, murah, dan efektif menjadi tantangan yang harus dijawab oleh para jurnalis. Bila tidak, kemungkinan untuk ditinggalkan oleh konsumen adalah konsekuensi yang harus diterima.
Konvergensi media dilakukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat atas kebutuhan informasi. Untuk memaksimalkan hal kerjanya, para jurnalis dituntut mampu menguasai teknologi yang sedang berkembang di masyakarakat.
Demi memenuhi kebutuhan masyarakat akan berita, dunia jurnalisme melakukan konvergensi media yang akan digunakan dalam kegiatan jurnalisme. Hal ini dilakukan agar jurnalisme dapat lebih dimaksimalkan dalam hal kerjanya. Para jurnalisme harus mampu menguasai teknologi yang sedang berkembang di masyarakat.
Media online (internet) bergerak cepat menggeser media cetak dan media elektronik. Pada masa teknologi media cetak, informasi yang disuguhkan tidak realtime karna waktu yang digunakan dalam proses jurnalistik cukup lama. Media elektronik saat itu menjawab keluhan para jurnalis di masa media cetak.
Media yang menggunakan perekam suara, kamera, komputer, dan alat canggih lainnya bermunculan. Melalui media elektronik, informasi yang disampaikan kepada masyarakat bisa lebih dimengerti dan diakses dengan mudah lewat audio visual. Dalam media radio, informasi yang disiarkan bisa dapat lebih dipahami dengan intonasi pembacaan berita dan bisa live time antara informasi tersebut dengan kejadian yang diinformasikan. Dalam media televisi, pesan disampaikan dengan cara audio visual, dimana mayarakat bisa lebih memahami dan mengerti informasi apa yang disampaikan.
Muncul lagi era media internet. Pada zaman ini, setiap orang bisa membuat informasi atau menyebarkan informasi kepada masarakat tanpa batas dan berlabel jurnalis. Internet juga membuat aliran informasi menjadi lebih cepat dan luas karena internet diakses di hampir seluruh dunia dan informasi yang masuk dan keluar dari internet berjalan begitu cepat setiap harinya. Internet menghapuskan batasan jarak dan waktu dalam penyebaran informasi.
Istilah Citizen Journalism muncul karna fenomena masyarakat yang meneybarkan informasi layaknya jurnalis. Masyarakat yang melakukan “jurnalisme” online atau menyebarkan informasi melalui online disebut citizen journalism. Setiap orang bisa menjadi “jurnalis” di era ini seperti membuat, menyiarkan dan mempublikasi berita atau informasi yang terjadi di sekitar kita. Namun rata-rata diantara mereka tidak memperhatikan kaedah jurnalisme.
Bicara masalah positif dan negative jurnalisme dan internet. Sisi positive dari penggunaan internet dalam jurnalisme adalah berita atau informasi yang disampaikan bisa begitu cepat di siarkan dalam masyarakat, karena hampir semua masyarakat menggunakan internet sebagai tempat mencari informasi bahkan tanpa terfilter terlebih dahulu. Internet juga mampu memberikan kecepatan informasi dan bebas biaya, membuat akses untuk mencari informasi. Sehingga tidak menutup kemungkinan bahwa peningkatan pengaksesan informasi melalui internet akan terjadi. Sisi negative dari jurnalisme online ialah berita yang diunduh ke dalam internet kesempatan untuk di duplikasi oleh pihak lain sangatlah mungkin. Duplikasi informasi dari situs aslinya dipindahkan ke situs lain ialah salah satu plagiarism, dan membuat informasi yang ditampilkan bisa diragukan kebenarannya. Layak atau tidak informasi itu disebarkan juga tidak bisa dicegah. Bisa saja informasi yang tidak layak terekspose dan dikonsumsi.
Sudah banyak contoh media yang berkonvegensi. Contohnya media cetak yang juga memiliki media online dan media social. Media sosialpun kita menjadi alat praktis untuk masyakarat mendapatkan informasi. Contohnya akun twitter @infobdg yang menjadi pusat informasi yang terjadi di seluruh Bandung.
Bukan hanya dunia jurnalistik yang berubah karna kecanggihan teknologi, tetapi juga berbagai aspek kehidupan. Dalam bidang jurnalistik, teknologi yang merubah mengubah cara kerja para jurnalis. Dengan kecanggihan teknologi yang bergelimpangan pada saat ini memberikan kemudahan kepada para jurnalis dalam menyiarkan informasi kepada khalayak umum. pada era ini semua orang bisa menjadi jurnalis tanpa memandang latar belakang orang tersebut. setiap orang berhak memberikan informasi dan menyebarkan informasi kepada khalayak, dengan begitu kejadian yang terjadi sangat mungkin diketahui dengan cepat oleh khalayak yang tidak ada di tempat tersebut. namun tidak jarang para citizen jurnalisme yang menyebarkan informasi tanpa menggunakan akidah berjurnalistik. Mereka yang dapat beradaptaptasi dengan teknologi modern dan yang tetap memegang kaidah jurnalisme dalam menyebarkan berita, akan lama bertahan dalam dunia jurnalisme.
Daftar pustaka :
http://komunikasi.us/ http://ngengklengtechnology.blogspot.com/